TES
INVENTORI
A. PENGERTIAN
TES KEPRIBADIAN
Definisi Kepribadian: Dalam bahasa
inggris, kepribadian disebut dengan personality. Istilah ini berasal dari
bahasa Yunani “persona”, yang berarti toyang sebpeng. istilah ini kemudian
diadopsi oleh orang-orang roma dan mendapatkan konotasi baru yaitu “sebagaimana
seseorang nampak di hadapan orang lain”. Konotasi ini seakanakan menunjukan bahwa kepribadian bukanlah diri
orang tersebut yang sebenarnya. Kata kepribaian memiliki banyak arti. Banyak
peneliti dan ilmuan mencoba mendefinisikan kepribadian secara komprehensif.
B. PAPI (The
Personality Preference Inventory)
I.
Tujuan Tes PAPI
Tes ini merupakan pemeriksaan yang
khusus berkaitan dengan kerja , tes ini berusaha untuk menjelaskan serta
menjawab pertanyaan terkait permasalahan kepribadian inheren. Gaya bekerja
seseorang dan melihat kemampuan seseorang dalam mengatasi dinamika dalam
kelompok, terutama karyawan dalam perusahaan.
II.
Format PAPI
PAPI memiliki dua format, yakni:
•
PAPI-I (Ipsatif ) dimana format tersebut mengadopsisebuah format wajib memilih
(forced-choice) dan menuntut responden untuk memilih prefensi – prefensi
darim90 pernyataan.
• PAPI-N (Normatif) Tes ini meminta orang-orang yang
mengerjakan kuesioner untuk memberikan tingkat sejauh mana mereka setuju dengan
126 pernyataan.
C. NEO-PI-R (NEO-Personality
Inventory Revised)
NEO-PI-R adalah sebuah alat ukur yang dikembangkan oleh
Costa dan McCrae dengan cara menggunakan kuisioner yang dirancang untuk
mengukur Big Five Traits. Mereka membedakan masing-masing dari kelima dimensi
kepribadian tersebut dengan mengembangkan enam facet yang sifatnya lebih
spesifik. Setiap facet diukur oleh 8 item, maka NEO-PI-R terdiri dari 240 item
(5 faktor x 6 facet x 8 item). Kelebihan dari alat ukur NEO-PI-R yaitu sifatnya
yang cross cultural sehingga memudahkan untuk mereplikasi jika terdapat
budayabudaya yang berbeda-beda
- Tujuan NEO PI-R Tujuan tes ini adalah untuk mengukur kecenderungan emosi, hubungan interpersonal, keterbukaan terhadap pengalaman baru, kecenderungan untuk tunduk pada orang lain, dan kemampuan individu dalam berorganisasi.
D. DISC ( Dominance, Influence,
Steadiness, Complience)
Alat tes DISC adalah sebuah alat
untuk memahami tipe-tipe perilaku dan gaya kepribadian, pertama kali
dikembangkan oleh William Moulton Marston. Dalam penerapannya di dunia bisnis
dan usaha, alat ini telah membuka wawasan dan pemikiran, baik secara
profesional maupun secara personal. Seperti umumnya alat-alat tes sejenis
(termasuk IQ tes), DISC pertama kali digunakan untuk kepentingan militer dan
secara luas digunakan sebagai bagian dalam proses penerimaan tentara AS pada
tahun-tahun menjelang Perang Dunia II. Setelah keandalannya terbukti, kemudian
DISC secara bertahap dipakai untuk kepentingan rekrutmen yang lebih umum.
1. Dominant (D)
2. Influencing (I)
3. Steadiness (S)
4. Conscientiousness (C)
I. Manfaat DISC :
• Memberikan
pemahaman tentang diri seseorang terkait dengan kelebihan dan kekurangan
dirinya (secara garis besar untuk memahami tipe kepribadian).
• Perencanaan
masa depan yang lebih baik.
• Penempatan yang sesuai dengan keunikan seseorang.
E. EPPS (Edward Personality
Preference Schedule)
merupakan tes kepribadian yang
mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori
kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki
manusia. Edward menyiapkan beberapa butir soal sesuai dengan kebutuhan itu. Tes
ini biasanya digunakan orang-orang yang akan memasuki dunia pekerjaan. EPPS
umumnya dikategorikan sebagai power tes yaitu tes yang tidak dibatasi waktu
dalam pengerjaannya. Jadi, penekanannya pada penyelesaian tugas bukan waktunya.
Dalam mengerjakan tes EPPS semua item harus dijawab, apabila ada satu item saja
yang terlewatkan maka interpretasi secara akurat tidak dapat dilakukan. Tes
EPPS dapat diberikan secara individual maupun klasikal. Latar belakang awalnya
adalah untuk konseling dan orientasinya adalah untuk orang-orang yang normal
(Karmiyati & Suryaningrum, 2005).
- Tujuan Tes EPPS Tes EPPS bertujuan untuk mengungkap 15 need yang ada pada diri seseorang. Bentuk tes EPPS berupa pasanganpasangan pernyataan berjumlah 225 pasang. Tugas subyek adalah memilih satu pernyataan dari pasangan-pasangan pernyataan yang disajikan yang cocok atau sesuai dengan dirinya. Dari 225 pasang pernyataan ada 15 pasang yang sama. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesungguhan atau konsistensi subyek dalam mengerjakan tes. Apabila konsisten dapat dikatakan bahwa subyek bersungguhsungguh dalam mengerjakan tes dan menjadi valid untuk diskor. Standar konsistensi pengerjaan EPPS adalah 14, namun di Indonesia konsistensi 9 sudah dapat dikatakan valid untuk diskor (Karmiyati & Suryaningrum, 2005).
F. MBTI
Tes MBTI adalah tes yang bertujuan
untuk mengetahui tipe-tipe kepribadian seseorang dalam lingkungannya. Tes ini
dikembangkan oleh Katherine Cook Brigss dan putrinya, Isabel Brigss Myers.
Mereka mengembangkan tes ini sejak perang dunia II (1939-1945). Mereka percaya
bahwa pengetahuan akan kepribadian dapat membantu perempuan yang akan memasuki
dunia kerja di bidang industri. Tes MBTI bertujuan secara khusus untuk
mengklasifikasikan orang-orang menurut tipe-tipe kepribadian yang spesifik yang
kini menjadi rujukan bagi berbagai organisasi dalam melakukan tes bagi
pesertanya. Kuesioner ini didasarkan pada empat skala, yang menghasilkan enam
belas kemungkinan kombinasi atau tipe-tipe kepribadian yang luas. MBTI
bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan. Masing-masing
memiliki sisi positif dan sisi negatif. Berikut empat skala kecenderungan MBTI,
yaitu :
1. Ekstrovert (E) vs Introvert (I)
2. Sensing (S) vs Intuition (I)
3. Thinking (T) vs Feeling (F)
4. Judging (J)
vs Perceiving (P)
- Kegunaan Tes MBTI
1) Bimbingan Konseling
2) Pengembangan diri
3) Memahami orang lain dengan cara
yang lebih baik
No comments:
Post a Comment