Monday, April 25, 2016

TES GRAFIS DAN TES PROYEKTIF

T E S  G R A F I S  D A N  T E S  P R O Y E K T I F


1. WZT / WARTEGG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEI4r_26A8bu9PQVzvi8GfrgAnyd-9P-tXYnINRXbXAVXpmCAEqWx9W4uI-tJt2JvC7Pq_q7wp_P-4EhfRNCiUlK55zuxoljO-MHNoKyBOsqRghTlJZCgpPsRp7wHa0VD3vlucGwY1cgCB/s1600/warteg.jpg

Dikembangkan sekitar tahun 1930 oleh Dr. Ehrig Wartegg dalam karyanya Gestaltung und Character sebagai suatu outline untuk tipologi tes DCT ini. Tes ini terdiri dari 8 karakter item data berupa bentuk/gambar yang ambigu di tiap 8 kotaknya.
Sebuah tes proyeksi sederhana yang berupa setengah kertas ukuran A4 dengan delapan buah kotak yang dibatasi garis tebal. Dalam setiap kotak terdapat rangsang-rangsang tertentu yang masing-masing kotaknya akan memberikan kesan spesifik yang berbeda-beda dan tentu saja reaksi yang berbeda pula sesuai dengan kepribadian seseorang.
Tujuan tes ini untuk mengeksplorasi struktur kepribadian dari fungsi dasarnya (emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol, dan fungsi realita, sejauhmana masalah-masalah yang ada “meluas” dalam diri individu dan melihat abnormalitas manusia.

ALAT YANG DIBUTUHKAN
• Menyiapkan stopwatch yang siap pakai
• Menggambar Tes Wartegg di papan tulis
• Membagikan lembar Tes Wartegg dan sebatang pinsil HB

INSTRUKSI
Buatlah satu buah gambar di dalam setiap kotak.
Dibebaskan untuk memilih kotak mana saja yang akan digambar terlebih dahulu. Pilihlah kotak yang paling mudah diselesaikan. Tiap kali selesai menggambar sebuah kotak, berilah nomor yang menunjukkan urutan menggambar.
Berilah nomor 1, di luar kotak, yang akan menunjukka bahwa kotak itu yang digambar pertama.
Berilah nomor 2, di luar kotak, pada kotak yang digambar berikutnya, demikian seterusnya sesuai dengan keurutan menggambar.
Setelah itu pada bagian lembar tes yang kosong, berilah keterangan tentang gambar itu sesuai dengan urutan menggambarnya, misalnya:
Gambar ____
Gambar ____
Gambar ____, dan seterusnya. (Tester memberi contoh di papan tulis)
Apabila telah selesai menggambar semua kotak, pilihlah satu gambar yang dianggap paling mudah diselesaikan, satu gambar yang dianggap paling sulit diselesaikan, satu gambar yang paling disukai, dan satu gambar yang paling tidak disukai, dengan menuliskan simbol berikut di belakang keterangan gambar: M = Gambar paling mudah S = Gambar paling sulit + = Gambar yang paling disukai - = Gambar yang paling tidak disukai.

2. DAM
https://srinoviyantisihombing.files.wordpress.com/2014/02/untitled-31.jpg
Tes Menggambar Orang dilaksanakan secara individual. Biasanya digunakan untuk keperluan seleksi, adakalanya tes ini dilaksanakan secara klasikal. Untuk keperluan pemeriksaan klinis, tes ini dilakukan “work limit” (tanpa batas waktu pengerjaan) dan jika testee menghendaki, ia diperkenankan menggunakan penghapus. Sebaliknya, untuk keperluan pemeriksaan non klinis, adakalanya tes ini dilakukan “time limit” (dibatasi waktu pengerjaannya) yaitu 10 menit dan testee tidak diperkenankan menggunakan penghapus.

ALAT
•2 lembar kertas putih ukuran 8.5” x 11”
•pensil (medium soft)
•penghapus (sesuaikan dengan tujuan pemeriksaan)
•lembaran observasi
•lembaran penyerta

INSTRUKSI
Berikan kertas gambar dalam posisi vertikal kepada testee. Katakan kepada testee, “Gambarlah seseorang”. Apabila testee mengeluh atau mengatakan kesulitannya untuk menyelesaikan tugas ini, katakan bahwa “Tugas ini tidak ada hubungannya dengan keahlian anda dalam menggambar. Saya hanya ingin melihat bagaimana anda membuat gambar tersebut”. Selama testee menggambar, lakukan observasi. Bila gambar testee tidak lengkap, buatlah catatan di lembar observasi. Setelah testee selesai menggambar orang dengan lengkap, berikan selembar kertas putih yang baru (bila klasikal, kertas baru dapat dibagikan beberapa saat sebelum batas waktu pengerjaan) dan katakan: “Gambarkan pula seorang laki-laki/wanita (yang berlawanan dengan gambar yang pertama). Hendaknya jangan sekali-kali mengatakan: “Gambarlah seorang putra atau putri” karena nanti ada kemungkinan testee menggambarkan seorang anak laki-laki atau seorang anak perempuan. Pada saat testee membuat gambar kedua, berikan lagi kertas baru untuk tes berikutnya. Jika tes dilakukan secara time limit, maka saat waktu pengerjaan habis, katakan: “Ya, selesai. Silakan simpan hasil pekerjaan saudara di sudut kanan meja!”

3. BAUM
http://image.space.rakuten.co.jp/lg01/82/0000052482/78/imgde6726efq73rog.jpeg
Tes menggambar pohon (The Tree Test/Baum Test) bisa dilaksanakan secara individual maupun klasikal. Untuk keperluan pemeriksaan klinis, tes ini dilakukan “work limit” (tanpa batas waktu pengerjaan) dan jika testee menghendaki, ia diperkenankan menggunakan penghapus. Sebaliknya, untuk keperluan pemeriksaan non klinis, adakalanya tes ini dilakukan “time limit” (dibatasi waktu pengerjaannya) yaitu 10 menit dan testee tidak diperkenankan menggunakan penghapus

4. HOUSE - TREE - PERSON TEST
http://www.healim.net/clinic2/images/clinic2_05_04.gif
Tes House Tree Person Drawings (H-T-P) atau tes Gambar Rumah Pohon Orang ini merupakan tes yang dikembangkan oleh John Buck. Ia merasa bahwa kreativitas merepresentasikan karakteristik kepribadian yang disalurkan melalui seni grafis. Buck percaya bahwa dengan gambar, subjek dapat mengeluarkan kesulitan alam bawah sadar-nya melalui sketsa dari gambaran proses primer.
Gunakan tiga lembar kertas, berikan yang pertama dan katakan, “Saya ingin kalian untuk menggambar rumah sebisa kalian.” Pertanyaan kedua ditanyakan lagi dan memberikan selembar kertas, “Gambarlah sebuah pohon sebagus sebisa kalian.” Pertanyaan, dan selembar kertas lagi yang terakhir, “ Gambarlah orang sebaik yang kalian bisa”. Jika ada yang menggambar kepalanya saja, katakan, “Saya ingin kalian menggambar orang yang utuh, bukan hanya kepalanya saja.”
Subjek diberi tahu untuk menggambar sebuah rumah, pohon dan orang dalam selembar kertas putih. Figur pada gambar memberikan terapis beberapa indikasi bagaimana perspektif anak tersebut terhadap dirinya di dunia. Figur pada gambar biasanya juga disebut sebagai refleksi diri.

5. GRAFOLOGI
http://www.indrajitz.com/wp-content/uploads/2013/12/Grafologi-Cara-Mudah-Membaca-Tanda-Tangan.jpg
Grafologi berasal dari kata graphos yang berarti coretan atau tulisan dan logos yang berarti ilmu. Jadi grafologi adalah ilmu yang mampu menginterpretasikankarakter seseorang melalui tulisannya. Grafologi ini sudah ada sejak zaman kuno.
Tujuan dari tes ini yaitu untuk mengetahui untuk mengungkapkan karakter dan kepribadian seseorang melalui tulisannya. Dengan grafologi kita dapat mengetahui motivasi diri, kestabilan emosi, keadaan mental, minat dan bakat, kecenderungan intelektual bahkan kekuatan dan kelemahan diri.

KONSEP
  • Ruang
Tempat seseorang dalam mencoretkan tulisannya. Agar mudah di mengerti, ruang adalah jika kita menulis di kertas A4 yang kosong, maka tempat kosong yang kita tulis ini adalah ruangnya
  • Gerak
Arah tulisan (kekakanan / kekiri, keatas / menurun)
  • Bentuk
Bentuk-bentuk dari tulisan tiap huruf ataupun kata (bentuk, huruf a,i, dsb)

6. DRAGON TEST
http://www.walker.co.uk/walkerdam/getimage.aspx?id=9780744590180-1&size=webuse

OBJEK
•Matahari : ayah
• Rumah : ibu
• Pohon : anak
• Naga : kemarahan , oposisi , energi libido, kekuatan , kehendak , dinamika anak
• Kolam : emosi , perasaan , sensitivitas

ALAT – ALAT
• Gambar dibuat dengan menggunakan 5 warna primer, yaitu merah, hijau, kuning, biru, hitam
• Untuk waktu pengerjaan tes ini tidak dibatasi oleh waktu.
• Alat yang digunakkan:
- kertas putih ukuran A4
- satu set pensil warna (5 warna primer)
- daftar 5 objek gambar

TEST PROYEKTIF

TES PROYEKTIF
Test Proyektif muncul karena adanya protes terhadap teori atau aliran lama yang kebanyakan bersifat structuralism, behaviorism, yang kebanyakan memandang individu bukan suatu whole tetapi sebagai suatu kumpulan dari berbagai aspek • Aspek psikologis manusia yang tidak disadari sulit diungkap dalam kondisi wajar (sukar diungkap melalui self report, inventory). Jadi dalam pendekatan proyektif diperlukan instrument khusus yang dapat mengungkap aspek-aspek ketidaksadaran manusia --- teknik proyektif ini kemungkinan subjek mau merespon, walaupun teknik proyektif mempunyai arti interpretatif Teknik ini pendekatannya menyeluruh (global approach).

ROSRACH
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/70/Rorschach_blot_01.jpg

PENYAJIAN TEST
Rorshach telah berhasil membuat satu seri kartu bercak tinta yang terdiri dari sepuluh kartu dan sudah distandarisasi, kartu2 tersebut dapat digunakan sebagai alat asesmen kepribadian seseorang. Bercakbercak itu sekarang telah dicetak diatas kertas tebal berwarna putih sebagai dasarnya, kartu berukuran 24 ½ cm dan lebar 17 cm. 10 kartu tersebut dikelompokan menjadi dua yaitu: - kartu achromatic, kelompok kartu ini hanya mempunyai warna hitam, putih dan abu-abu, yaitu kartu I, IV,V,VI dan VII. - kartu chromatic, kelompok kartu kromatik mempunyai aneka warna lain, missal merah, biru, hijau dsb. Yaitu kartu II, III,VIII, IX,dan X.

TAHAP PENYAJIAN
• Pejelasan cara membuat bercak tinta, menanyakan apakah testi sudah tahu tentang bercak tinta. • Memberi tahukan pada testi bahwa nanti akan ditunjukan 10 kartu bercak tinta. • Memberi tahukan bahwa tugas testi adalah mengatakan apa yang dilihat pada kartu tesebut. • Motivasi diberikan dengan mengatakan bahwa semua jawaban adalah benar, tidak ada jawaban yang jorok, tabu/ memalukan, jawaban setiap orang tidak sama, apapun dapat terlihat disitu. • Memberitahukan bahwa jawaban testi akan dicatat dan waktunya akan dihitung, tetapi testi tidak perlu merasa terganggu. Oleh karena itu testi memberitahukan apabila testi telah memberikan jawaban pada setiap kartu.

TAT
https://farm2.static.flickr.com/1582/24270343841_6401ac332d_b.jpg
Thematic Apperception Test atau yang disingkat menjadi (TAT) adalah sebuah alat bantu untuk mengukur aspek kepribadian individu. Dengan berbagai macam perhitungan, kita bisa mengetahui alat ukur yang digunakan untuk menghitung, bahkan mampu menarik sebuah kesimpulan, dalam menentukan kepribadian dan kognitif seseorang secara umum. Metode dengan menggunakan kartu bergambar seukuran 4 X 6 inchi. Diberikan masing – masing, pria dan wanita, 5 jenis kartu yang berbeda dan 1 kartu kosong.

TAT didasarkan pada teori kebutuhan Murray yang melihat bahwa perilaku manusia didorong oleh motivasi internal dan eksternal, sedangkan lingkungan dipandang sebagai press (tekanan) yang mempengaruhi dorongan tersebut. Keduanya akan membentuk suatu interaksi antara kebutuhan dan lingkungan yang disebut sebagai tema. Kesatuan tema merupakan kesatuan interaksi itu yang terbentuk sejak jaman kanak-kanak tanpa disadari, dan ini merupakan kunci dari suatu perilaku unik (khas) seseorang.

PROSEDUR
• Dalam tes ini, klien diminta membuat cerita dari beberapa kartu bergambar yang disajikan satu persatu.
• Klien dapat menulis sendiri ceritanya atau examiner yang menulis cerita klien.
• Tugas klien adalah menceritakan apa yang sedang terjadi saat ini, sebelumnya (situasi apa yang menimbulkan peristiwa saat ini), bagaimana pikiran dan perasaan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita, dan bagaimana akhir dari cerita yang dibuat klien

MANFAAT
1. TAT berguna dalam mempelajari secara keseluruhan kepribadian seseorang, sehingga dapat menginterpretasi tingkah laku abnormal, penyakit psikosomatis, neurose. 
2. Manfaat khusus TAT. Sebagai pendahuluan interview therapi dan merupakan langkah pertama dalam psikoanalisa.

SUMBER FOTO: GOOGLE

TES INVENTORI



  TES INVENTORI

http://www.minddisorders.com/photos/minnesota-multiphasic-personality-inventory-895.jpg


  A.    PENGERTIAN TES KEPRIBADIAN
            Definisi Kepribadian: Dalam bahasa inggris, kepribadian disebut dengan personality. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani “persona”, yang berarti toyang sebpeng. istilah ini kemudian diadopsi oleh orang-orang roma dan mendapatkan konotasi baru yaitu “sebagaimana seseorang nampak di hadapan orang lain”. Konotasi ini seakanakan  menunjukan bahwa kepribadian bukanlah diri orang tersebut yang sebenarnya. Kata kepribaian memiliki banyak arti. Banyak peneliti dan ilmuan mencoba mendefinisikan kepribadian secara komprehensif.

    B.    PAPI (The Personality Preference Inventory)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBpv9Ex-G1RyYJKjNp2YXTonNOEVuN_Lv1xocNKKTzR11mgjlfW7_ZyyxENBBAYVMggkXGMYppQ8NgATPSvX2BMGMDmEPXPu7rgTEsThIgeDFHXnUuUjmhgXz8eqUCKi9nlV4E9bv6BSfV/s1600/1.jpg
PAPI merupakan sebuah alat ukur yang memeriksa gaya kerja yang sangat populer dan digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan di lebih 50 negara. PAPI dirancang oleh Dr. Max Martin Kostick di tahun 1960an. Beliau bekerja di Universitas Boston , Amerika. Tes PAPI pertama kali digunakan oleh konsultan manajemen PA consulting group pada tahun 1966. PA memiliki hak ekskudif untuk memasarkan tester tersebut ke seluruh dunia pada tahun1979, dan banyak perusahaan yang menggunakan dengan lisensi dibawah naungan PA.
 
I.                   Tujuan Tes PAPI
Tes ini merupakan pemeriksaan yang khusus berkaitan dengan kerja , tes ini berusaha untuk menjelaskan serta menjawab pertanyaan terkait permasalahan kepribadian inheren. Gaya bekerja seseorang dan melihat kemampuan seseorang dalam mengatasi dinamika dalam kelompok, terutama karyawan dalam perusahaan.
II.                 Format PAPI
PAPI memiliki dua format, yakni: 
• PAPI-I (Ipsatif ) dimana format tersebut mengadopsisebuah format wajib memilih (forced-choice) dan menuntut responden untuk memilih prefensi – prefensi darim90 pernyataan. 
• PAPI-N (Normatif) Tes ini meminta orang-orang yang mengerjakan kuesioner untuk memberikan tingkat sejauh mana mereka setuju dengan 126 pernyataan.
C. NEO-PI-R (NEO-Personality Inventory Revised) 
NEO-PI-R adalah sebuah alat ukur yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae dengan cara menggunakan kuisioner yang dirancang untuk mengukur Big Five Traits. Mereka membedakan masing-masing dari kelima dimensi kepribadian tersebut dengan mengembangkan enam facet yang sifatnya lebih spesifik. Setiap facet diukur oleh 8 item, maka NEO-PI-R terdiri dari 240 item (5 faktor x 6 facet x 8 item). Kelebihan dari alat ukur NEO-PI-R yaitu sifatnya yang cross cultural sehingga memudahkan untuk mereplikasi jika terdapat budayabudaya yang berbeda-beda

  • Tujuan NEO PI-R Tujuan tes ini adalah untuk mengukur kecenderungan emosi, hubungan interpersonal, keterbukaan terhadap pengalaman baru, kecenderungan untuk tunduk pada orang lain, dan kemampuan individu dalam berorganisasi.

D. DISC ( Dominance, Influence, Steadiness, Complience)
Alat tes DISC adalah sebuah alat untuk memahami tipe-tipe perilaku dan gaya kepribadian, pertama kali dikembangkan oleh William Moulton Marston. Dalam penerapannya di dunia bisnis dan usaha, alat ini telah membuka wawasan dan pemikiran, baik secara profesional maupun secara personal. Seperti umumnya alat-alat tes sejenis (termasuk IQ tes), DISC pertama kali digunakan untuk kepentingan militer dan secara luas digunakan sebagai bagian dalam proses penerimaan tentara AS pada tahun-tahun menjelang Perang Dunia II. Setelah keandalannya terbukti, kemudian DISC secara bertahap dipakai untuk kepentingan rekrutmen yang lebih umum.
1. Dominant (D) 
2. Influencing (I) 
3. Steadiness (S) 
4. Conscientiousness (C)
I. Manfaat DISC : 
• Memberikan pemahaman tentang diri seseorang terkait dengan kelebihan dan kekurangan dirinya (secara garis besar untuk memahami tipe kepribadian). 
• Perencanaan masa depan yang lebih baik. 
• Penempatan yang sesuai dengan keunikan seseorang.
E. EPPS (Edward Personality Preference Schedule)
merupakan tes kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki manusia. Edward menyiapkan beberapa butir soal sesuai dengan kebutuhan itu. Tes ini biasanya digunakan orang-orang yang akan memasuki dunia pekerjaan. EPPS umumnya dikategorikan sebagai power tes yaitu tes yang tidak dibatasi waktu dalam pengerjaannya. Jadi, penekanannya pada penyelesaian tugas bukan waktunya. Dalam mengerjakan tes EPPS semua item harus dijawab, apabila ada satu item saja yang terlewatkan maka interpretasi secara akurat tidak dapat dilakukan. Tes EPPS dapat diberikan secara individual maupun klasikal. Latar belakang awalnya adalah untuk konseling dan orientasinya adalah untuk orang-orang yang normal (Karmiyati & Suryaningrum, 2005).

  • Tujuan Tes EPPS Tes EPPS bertujuan untuk mengungkap 15 need yang ada pada diri seseorang. Bentuk tes EPPS berupa pasanganpasangan pernyataan berjumlah 225 pasang. Tugas subyek adalah memilih satu pernyataan dari pasangan-pasangan pernyataan yang disajikan yang cocok atau sesuai dengan dirinya. Dari 225 pasang pernyataan ada 15 pasang yang sama. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesungguhan atau konsistensi subyek dalam mengerjakan tes. Apabila konsisten dapat dikatakan bahwa subyek bersungguhsungguh dalam mengerjakan tes dan menjadi valid untuk diskor. Standar konsistensi pengerjaan EPPS adalah 14, namun di Indonesia konsistensi 9 sudah dapat dikatakan valid untuk diskor (Karmiyati & Suryaningrum, 2005).

F. MBTI
Tes MBTI adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe kepribadian seseorang dalam lingkungannya. Tes ini dikembangkan oleh Katherine Cook Brigss dan putrinya, Isabel Brigss Myers. Mereka mengembangkan tes ini sejak perang dunia II (1939-1945). Mereka percaya bahwa pengetahuan akan kepribadian dapat membantu perempuan yang akan memasuki dunia kerja di bidang industri. Tes MBTI bertujuan secara khusus untuk mengklasifikasikan orang-orang menurut tipe-tipe kepribadian yang spesifik yang kini menjadi rujukan bagi berbagai organisasi dalam melakukan tes bagi pesertanya. Kuesioner ini didasarkan pada empat skala, yang menghasilkan enam belas kemungkinan kombinasi atau tipe-tipe kepribadian yang luas. MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan. Masing-masing memiliki sisi positif dan sisi negatif. Berikut empat skala kecenderungan MBTI, yaitu :
1. Ekstrovert (E) vs Introvert (I) 
2. Sensing (S) vs Intuition (I) 
3. Thinking (T) vs Feeling (F) 
4. Judging (J) vs Perceiving (P)

  • Kegunaan Tes MBTI

1) Bimbingan Konseling

2) Pengembangan diri

3) Memahami orang lain dengan cara yang lebih baik