Tuesday, May 17, 2016

TES INDIVIDUAL DAN TES KELOMPOK





Tes individu

  • ·         Tes individual adalah tes yang diberikan perorangan yaitu tester berhadapan dengan testee.

  • ·         Tes individual mencakup tes kepribadian Rorschach, TAT (Thematic Apperception Test), tes intelegensi WAIS (Wechsler Adult Intellegence Scale), WISC (Wechsler Intellegence Scale for Children), tes intelegensi Stanford Binet dan Skala Kaufman

1.       Rorschach Test
·         The Rorschach test adalah sebuah tes psikologi di mana subjek mempersepsi sebuah bentuk gambar tinta yang dicatat dan kemudian dianalisis dengan menggunakan interpretasi psikologis. Beberapa psikolog menggunakan tes ini untuk memeriksa kepribadian seseorang baik karakteristik maupun fungsi emosional.
·         Telah digunakan untuk mendeteksi gangguan pikiran yang mendasari individu, terutama dalam kasus-kasus di mana klien tidak mau untuk menggambarkan proses berpikir mereka secara terbuka. Tes ini mengambil nama dari penciptanya yaitu psikolog dari swiss, Hermann Rorschach.
2.       TAT (Thematic Apperception Test)
·         TAT yang dikenal sebagai teknik interpretasi gambar karena menggunakan rangkaian standar provokatif berupa gambar yang ambigu dan klien yang harus menceritakan sebuah cerita dari gambar yang tertera. Tugas klien adalah menceritakan apa yang sedang terjadi saat ini, sebelumnya (situasi apa yang menimbulkan peristiwa saat ini), bagaimana pikiran dan perasaan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita, dan bagaimana akhir dari cerita yang dibuat klien.
·         Manfaat TAT:
TAT berguna dalam mempelajari secara keseluruhan kepribadian seseorang, sehingga dapat menginterpretasi tingkah laku abnormal, penyakit psikosomatis, neurose. Manfaat khusus TAT, sebagai pendahuluan interview therapy dan merupakan langkah pertama dalam psikoanalisa.
3.       WAIS (Wechsler Adult Intellegence Scale)
·         Tes WAIS adalah tes intelegensi individual yang banyak digunakan untuk orang dewasa. Revisi terbaru dari tes WAIS adalah WAIS-IV pada tahun 2008. Perubahan yang ada dari WAIS-III ke WAIS-IV adalah adanya penambahan 2 sub tes. Rincian subtes untuk keempat skor indeks adalah sebagai berikut
• Indeks Pemahaman Verbal
• Indeks Pemahaman Perseptual
• Indeks Working Memory
• Indeks Kecepatan Pengolahan
4.       WISC (Wechsler Intellegence Scale for Children)
·         WISC dipublikasikan pada tahun 1949. Untuk anak-anak dengan usia 6-16 tahun. Revisi terbaru dari WISC adalah WISC-IV yang terdiri dari 15 subtes dimana 10 diantaranya sebagai subtes inti dan lima diantaranya dirancang sebagai tambahan. 
5.       Stanford Binet
·         Tes Stanford Binet dapat digunakan untuk anak-anak berusia 2 tahun sampai dengan orang dewasa berusia 85 tahun ke atas.Terbitan terbaru Stanford Binet: edisi kelima (SB5) menggarisbawahi pemisahan intelegensi menjadi lima faktor dan dua bidang (verbal dan non verbal) sehingga menghasilkan 10 subtes. Kelima faktor tersebut adalah:
• Fluid Reasoning
• Pengetahuan
• Penalaran Kuantitatif
• Penalaran Visual-Spasial
• Working Memory
6.       Skala Kaufman
a.       Kaufman Assessment battery for Children (K-ABC)
Tes kemampuan kognitif yang dilaksanakan secara individual untuk anak-anak dan remaja untuk usia 3-18. tujuan untuk mengurangi perbedaan skor antara anak-anak dari kelompok etnis dan budaya yang berbeda
b.      Kaufman Brief Intelligence (K-BIT)
Tes penyaringan intelegensi umum standar yang baru-baru ini dipublikasikan dalam bentuk edisi kedua yaitu KBIT-2 yang terdiri dari 1. skala Crystallized atau verbal yang memiliki dua jenis soal (pengetahuan verbal dan teka-teki) 2. skala non verbal atau Fluid yang mencakup soal-soal matriks. KBIT-2 dilaksanakan untuk peserta berusia 4-90 tahun dan dalam waktu kurang lebih 20 menit.

Tes Kelompok

  • Perbedaan khusus Tes Kelompok dan Tes Individu dalam rancangan tes yaitu:

- Dalam hal bentuk maupun susunan butir soal (item).
- Pertanyaan-pertanyaan terbuka (open-ended) yang mengundang tanggapan bebas dapat digunakan, dan digunakan  dalam tes-tes kelompok awal,  dewasa ini tes khusus menggunakan butir soal multi pilihan.
- Perubahan ini dituntut demi keseragamaan dan obyektivitas skoring.
- Kontrol atas kesulitan soal.
- Pemberian skor objektif dengan menggunakan mesin.


a.       Keuntungan testing kelompok
• Alat ini dirancang untuk testing massal.
• Diselenggarakan secara simultan bagi banyak mungkin orang yang benar-benar bisa disesuaikan dengan ruang yang tersedia dan jangkauan  suara mikrofon.
• Soal-soal yang dicetak dan jawabanjawaban sederhana yang dapat direkam pada sebuah brosur tes atau lembaran jawaban, atau pada sebuah komputer, hubungan orang perorang antara penguji dan peserta tes bisa diabaikan.
• Waktu testing yang tersedia dapat digunakan lebih efektif jika setiap peserta tes berkonsentrasi kepada soal-soal yang sesuai kemampuannya.

b.      b.    Kerugian testing kelompok
• Penguji memiliki peluang yang jauh lebih kecil untuk behubungan, bekerjasama, dan mempertahankan minat peserta tes.
• Kondisi peserta sakit, lelah, riasu, cemas yang bis mempengaruhi kinerja tes kurang didektesi dalm testing kelompok dibandingkan testing individual.
• Tes diselenggarakan karena keterbatasan-keterbatasan yang diberikan pada jawaban- jawaban peserta.


Macam –macam alat tes kelompok

a.       Multidimensional Aptitude Battery II (MAB-II)
MAB dirancang setara WAIS-R dan untuk menghasilkan skor-skor IQ dengan sifat-sifat psikometrik yang sama dengan yang terdapat pada WAIS-R. Untuk peserta tes usia 16-74 tahun. MAB-II menghasilkan 10 skor subtes, serta IQ verbal, kinerja, dan skala penuh.

b.      Tes Kemampuan Kognitif (CogAT – Cognitive Abilitiy Test)
CogAT merupakan salah satu tes kombinasi terbaik berbasis sekolah yang digunakan saat ini (Lohman & Hagen, 2001). Sembilan subtes CogAT mencakup Tes Kombinasi Verbal, Tes Kombinasi Kuantitatif, dan Tes Kombinasi Nonverbal.

c.       Culture Fair Intelligence Test (CFIT)
Merupakan pengukuran non verbal intelegensi yang berupaya memi-nimalkan bias budaya.

d.      Matriks Progresif Raven (RPM)
Merupakan tes nonverbal penalaran induktif yang di dasarkan pada stimuli bergambar. RPM bermanfaat sebagai pengujian tambahan untuk orang-orang yang memiliki kelemahan pendengaran , bahasa, dan fisik.

e.      EPPS (Edward Personality Preference Schedule)
Tes EPPS (Edward Personality Preference Schedule) merupakan tes kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki manusia. Edward menyiapkan beberapa butir soal sesuai dengan kebutuhan itu. Tes ini biasanya digunakan orang-orang yang akan memasuki dunia pekerjaan.

f.        PAPI (The Personality Preference Inventory)
Tes ini merupakan pemeriksaan yang khusus berkaitan dengan kerja , tes ini berusaha untuk menjelaskan serta menjawab pertanyaan terkait permasalahan kepribadian inheren. Gaya bekerja seseorang dan melihat kemampuan seseorang dalam mengatasi dinamika dalam kelompok, terutama karyawan dalam perusahaan.

Sumber:
Anne, Anastasi, Susaba Urbina (2007). Tes Psikologi. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT indeks
Gregory, Robert J. 2013. Tes Psikologi. Edidi Keenam Jilid 1. Jakarta: PT Erlangga

No comments:

Post a Comment