Tuesday, May 17, 2016

ADMINISTRASI ALAT TEST PSIKOLOGI (SELEKSI KARYAWAN)


halo teman-teman... kali ini saya berkesempatan untuk membagikan ilmu saya mengenai psikodiagnostik... nah pembahasan kali ini adalah administrasi alat tes psikologi untuk karyawan di suatu perusahaan. apasihh yang dibutuhkan?? cmonpsychodiagnostic, check this blog out!!!

HR Recruitment

T  allent
A  ttitude
S  kill
K  nowledge


Job Desk Human Resource Recruitment
1. Rekap Pelamar (memasukkan data-data ke Ms Excel)
2. Menyiapkan alat tes
3. Skoring alat tes
4. Input data BPJS (Memasukkan keterangan data pribadi)
5. Dst.

Tallent: - aptitude = IQ
             - Interest (Minat)
Attitude: - Personality = 1. Tekun
                                        2. Emosi stabil
                                        3. Detail
                                        4. Cepat

INTELEGENSI
Binet dan Simon (1905), intelegensi adalah kemampuan untuk menilai, mengerti, dan menalar dengan baik.
Thorndike (1921), intelegensi merupakan suatu kekuatan respon-respon individu yang dianggap baik dari sudut pandang yang benar dan nyata.
Humphreys (1971), intelegensi adalah semua ketrampilan yang diperoleh, pengetahuan dan kecenderungan pertimbangan intelektual sebagai sifat dasar yang dimiliki seseorang dalam periode waktu tertentu.

klasifikasi umum:
70 - 79 : Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental
80 – 90 : Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal)
91 – 110 :   Tingkat IQ normal atau rata-rata
111 – 120 : Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
120 – 130 : Tingkat IQ superior
131 : atau lebih Tingkat IQ sangat superior atau jenius.

IQ
  • Rata-rata Atas (111 - 120): Kelompok ini merupakan kelompok kelompok orang yang normal tetapi berada pada tingkat daya nalar yang tinggi
  • Rata-rata (91 – 110)
  • Rata-rata Bawah (80-90): Agak lambat dalam belajar, dapat menyelesaikan sekolah menengah tingkat pertama tapi sedikit kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas pada jenjang SLTA
Test Intelegensi
  • MAB-II
  • WAIS
  • CogAT
  • CFIT
  • DAT
  • IST
  • SPM

Administrasi CFIT
CFIT terdiri atas 4 subtes dan setiap subtes harus dikerjakan dalam batas waktu tertentu
  • Subtes 1 – series (3 menit)
  • Subtes 2 – Classification (4 menit)
  • Subtes 3 – Matrices (3 menit)
  • Subtes 4 – Condition / typology (2,5 menit)
Peralatan:
  • Buku soal CFIT
  • Lembar jawaban
  • Stopwatch
  • Alat tulis (pensil)
Intruksi:

Subtes 1 – series (3 menit)
• Di sebelah atas, anda akan menemukan sederet kotak yang berisi urutan gambar. Namun, kotak terakhir belum ada isinya. Tugas anda adalah mengisi kotak tersebut dengan gambar yang sesuai, yang bias dipilih dari enam pilihan jawaban yang tersedia, yaituA, B, C, D, E dan F. Perlu diingat bahwa gambar-gambar pada soal memiliki pola tertentu sehingga untuk mengisinya,anda perlu mengetahui pola dari urutan gambar tersebut.

Subtes 2 – Classification (4 menit)
• Pada setiap soal, anda akan menemukan 5 buah gambar yang disusun secara berdampingan. Telitilah gambar-gambar tersebut. Tugas anda adalah menemukan tepat DUA gambar yang memiliki karakteristik yang serupa. TIGA gambar lainnya berfungsi sebagai pengecoh anda, sehingga berhatihatilah dalam menentukan pilihan.

Subtes 3 – Matrices (3 menit)
• Di bagian sebelah kiri, anda akan menemukan sebuah kotak besar, yang didalamnyaterdapat kotak-kotak kecil bergambar. Anggaplah ini adalah gambar sebuah sapu tangan, di mana kotak-kotak tersebut memiliki pola tertentu. Perhatikan bahwa bagian sebelah kanan bawah masih kosong. Tugas anda adalah melengkapi bagian kosong tersebut dengan salah satu dari 5 pilihan jawaban di sebelah kanan.

Subtes 4 – Condition (2,5 menit)
• Pilihlah satu dari kelima jawaban yang mencerminkan kondisi yang sama dengan gambar contoh di sebelah kiri.

TES MINAT
  1. Holland
Kelebihan:
• Arahnya sudah jelas
• Dapat mengetahui karakteristik
Kekurangan:
• Kurang meninjauh 6 tipe kepribadian & tidak menunjukkan fase tertentu
• Testee menjawab faking
• Kemungkinan terdapat bias
• Terdapat batasan usia


     2. RMIB

Kelebihan:
• Lebih mudah dikerjakan oleh subyek
• Score dapat disusun dengan lebih cepat
• Lebih cocok diberikan kepada orang dewasa
• Hasil keseluruhan menunjukkan pola interest subjek
• Dapat diberikan secara klasikal/individual

Administrasi RMIB
Instruksi:
1) Pertama-tama katakan kepada mereka : “Bila saudara sudah menerima formulir, tulislah lama, dan keteramngan-keterangan lain mengenai diri sudara di kolom yang sudah disediakan di sebelah atas dalam formulir”.
2) Sesudah beberapa saat, di lanjutkan : “Kemudian bacalah instruksi yang terdapat dalam formulir tersebut” BUnyi instruksi secara tepatnya adalah sebagai berikut” di bawah ini akan sodara temui daftar dari bermacammacam pekerjaan yang tersusun dalam nenerapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 12 macam pekerjaan. Setiap pekerjaan merukan keahlian khusus yang membutuhkan latihan atau pendidikan keahlian tersendiri. Mungkin hanya beberapa di antaranya yang sodara sukai. akan tetapi disini sodara diminta untuk memilih pekerjaan mana yang ingin sodara lakukan atau paling sodara sukai, terlepas dari besar kecilnya upah atau gaji yang akan sodara terima atau apakah sodara akan berhasil dalam mengerjakannya
3) Di beri waktu lagi untuk beberapa saat, dan….. ;“Ada pertanyaan?” Untuk responden dengan intelejensi yag rendah dapat diberikan beberapa ilustrasi sebagai berikut :“ Seandainya saudara mempunyai suatu daftar beberapa buah-buahan misalkan jeruk, nanas, dan rambutan. dan kemudian saya tanyakan kepada soudara buah mana yang paling anda sukai. apabial sodara paling suka buah mangga maka sodara tulis no atau angka 1 di belakang mangga, dan kemudian lebih suka nanas dari pada 2 yang lainnya, maka angka sodara tulis angka 2 di belakang nanas. demikian seterusnya sehingga di belakang setiap nama buah terdapat angka yang menunjukan urutan dari buah-buah kesukaan sodara.
4) Apabila tidak terdapat pertanyan maka instruksi data di teruskan: “sekarang kerjakan, dan lengkapilah formulir itu sesuai dengan instruksi tadi. mengenai beberpaa pekerjaan yang belum atau kurang saudara kenal dapat anda baca keterangannya dibagian akhir formulir ini.
5) Apabila saudara membuat kesalahan coretlah nomor yang salah tersebut dan tulislah angka ynag benar di samping angka yang salah. Saudara selesai mengerjakannya dapat mengembalikan formulir tersebut.
6) Kemudian sesudah responden selesai mengisi atau membuat rengking kepada mereka di instruksikan untuk menulis 3 jenis pekerjaan yang di sukainya, tidak tergantung pada jenis pekerjaan yang terdapat di dalam daftar. boleh menulis pekerjaan yang terdapat dalam daftar boleh juga tidak. Waktu pengambilan tes tidak terbatas akan tetapi biasanya seorang dewasa dapat mengerjakannya 20 menit.

TEST PERSONALITY
  • PAPI
  • NEO-PI-R
  • DISC
  • EPPS
  • MBTI
  • KRAEPLIN
  • PAULI


Administrasi Test Kraepelin
Peralatan:
  • Lembar Kraeplin
  • Pensil (HB/2B tidak masalah)
  • Penggarisan
  • Stopwatch
Instruksi:
  • Anda akan menemukan deretan bilangan dan terbagi dalam lajur-lajur. Tugas anda adalah menjumlahkan antara SATU bilangan dengan SATU bilangan lain yangtepat berada di atasnya.
  • Mulailah dari bilangan paling bawah, dan dari lajur paling sebelah kiri.
  • Setiap saya katakan PINDAH, maka anda harus menghentikan kerja anda di satu lajur. Segera pindahlah ke lajur di sebelah kanannya.
  • Dan begitu seterusnya sampai saya katakan selesai.
  • Katakan pada peserta untuk MENCORET jawaban bila melakukan kesalahan. Hindari menghapus jawaban karena memakan waktu.
  • Jangan lupa : BERI CONTOH DI PAPAN TULIS
  • Selalu kerjakan sebanyak 41 lajur. Lajur terakhir adalah cadangan seandainya terdapat parit.

Sumber:


Admin. (2013). Cara mengetahui tingkatan IQ manusia.  Retrieved from http://luluspsikotes.com/cara-mengetahui-tingkatan-iq-manusia.html on Mei 09, 2016.
Anastasi, A., & Urbina, S. (2007). Tes Psikologi (Psychological Testing). Jakarta: Penerbit Indeks
Gregory, Robert J. (2004). Psychological Testing: History, Principles, and Applications 4 ed. Boston: Allyn and Bacon
Gregory, Robert J. (2013). Tes Psikologi: Sejarah, prinsip, dan aplikasinya Jilid 1 edisi 6. Jakarta: Erlangga
http://www.e-psikologi.com
Indrawati, Siti Wuryan. Tes Psikologis (Tes Kraepelin). Retrieved from http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195010101980022-SITI_WURYAN_INDRAWATI/TES_KRAEPELIN.pdf on Mei 10, 2016
Kaplan, Robert M. & Sacuzzo, Dennis P. (2001). Psychological testing: principles, applications, and issue 5th ed. USA: Wadsworth Thomson Learning Inc.
KeSimpulan.com. (2008). Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC). Retrieved from  http://www.kesimpulan.com/2009/04/wechsler-intelligence-scale-for.html on Mei 09, 2016
Psikologikucom. (2014). Sejarah Tes Kraeplin dan cara skoring. Retrieved from http://www.psikologiku.com/sejarah-tes-kraeplin-dan-cara-skoring/ on Mei 11, 2016
Psikologikucom. (2014). Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule). Retrieved from  http://www.psikologiku.com/tes-epps-edwards-personal-preference-schedule/ on Mei 11, 2016
Si-pedia.com. (2014). Pengertian Apa itu Tes Kepribadian MBTI. Retrieved from http://www.si-pedia.com/2014/04/pengertian-apa-itu-tes-kepribadian-mbti.html Mei 10, 2016
TipsCaraYerbaik.com. (2013). Tingkatan/urutan kecerdasan dilihat dari Nilai IQ. Retrieved from http://www.tipscaraterbaik.com/tingkatanurutan-kecerdasan-dilihat-dari-nilai-iq.html on Mei 09, 2016

TES INDIVIDUAL DAN TES KELOMPOK





Tes individu

  • ·         Tes individual adalah tes yang diberikan perorangan yaitu tester berhadapan dengan testee.

  • ·         Tes individual mencakup tes kepribadian Rorschach, TAT (Thematic Apperception Test), tes intelegensi WAIS (Wechsler Adult Intellegence Scale), WISC (Wechsler Intellegence Scale for Children), tes intelegensi Stanford Binet dan Skala Kaufman

1.       Rorschach Test
·         The Rorschach test adalah sebuah tes psikologi di mana subjek mempersepsi sebuah bentuk gambar tinta yang dicatat dan kemudian dianalisis dengan menggunakan interpretasi psikologis. Beberapa psikolog menggunakan tes ini untuk memeriksa kepribadian seseorang baik karakteristik maupun fungsi emosional.
·         Telah digunakan untuk mendeteksi gangguan pikiran yang mendasari individu, terutama dalam kasus-kasus di mana klien tidak mau untuk menggambarkan proses berpikir mereka secara terbuka. Tes ini mengambil nama dari penciptanya yaitu psikolog dari swiss, Hermann Rorschach.
2.       TAT (Thematic Apperception Test)
·         TAT yang dikenal sebagai teknik interpretasi gambar karena menggunakan rangkaian standar provokatif berupa gambar yang ambigu dan klien yang harus menceritakan sebuah cerita dari gambar yang tertera. Tugas klien adalah menceritakan apa yang sedang terjadi saat ini, sebelumnya (situasi apa yang menimbulkan peristiwa saat ini), bagaimana pikiran dan perasaan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita, dan bagaimana akhir dari cerita yang dibuat klien.
·         Manfaat TAT:
TAT berguna dalam mempelajari secara keseluruhan kepribadian seseorang, sehingga dapat menginterpretasi tingkah laku abnormal, penyakit psikosomatis, neurose. Manfaat khusus TAT, sebagai pendahuluan interview therapy dan merupakan langkah pertama dalam psikoanalisa.
3.       WAIS (Wechsler Adult Intellegence Scale)
·         Tes WAIS adalah tes intelegensi individual yang banyak digunakan untuk orang dewasa. Revisi terbaru dari tes WAIS adalah WAIS-IV pada tahun 2008. Perubahan yang ada dari WAIS-III ke WAIS-IV adalah adanya penambahan 2 sub tes. Rincian subtes untuk keempat skor indeks adalah sebagai berikut
• Indeks Pemahaman Verbal
• Indeks Pemahaman Perseptual
• Indeks Working Memory
• Indeks Kecepatan Pengolahan
4.       WISC (Wechsler Intellegence Scale for Children)
·         WISC dipublikasikan pada tahun 1949. Untuk anak-anak dengan usia 6-16 tahun. Revisi terbaru dari WISC adalah WISC-IV yang terdiri dari 15 subtes dimana 10 diantaranya sebagai subtes inti dan lima diantaranya dirancang sebagai tambahan. 
5.       Stanford Binet
·         Tes Stanford Binet dapat digunakan untuk anak-anak berusia 2 tahun sampai dengan orang dewasa berusia 85 tahun ke atas.Terbitan terbaru Stanford Binet: edisi kelima (SB5) menggarisbawahi pemisahan intelegensi menjadi lima faktor dan dua bidang (verbal dan non verbal) sehingga menghasilkan 10 subtes. Kelima faktor tersebut adalah:
• Fluid Reasoning
• Pengetahuan
• Penalaran Kuantitatif
• Penalaran Visual-Spasial
• Working Memory
6.       Skala Kaufman
a.       Kaufman Assessment battery for Children (K-ABC)
Tes kemampuan kognitif yang dilaksanakan secara individual untuk anak-anak dan remaja untuk usia 3-18. tujuan untuk mengurangi perbedaan skor antara anak-anak dari kelompok etnis dan budaya yang berbeda
b.      Kaufman Brief Intelligence (K-BIT)
Tes penyaringan intelegensi umum standar yang baru-baru ini dipublikasikan dalam bentuk edisi kedua yaitu KBIT-2 yang terdiri dari 1. skala Crystallized atau verbal yang memiliki dua jenis soal (pengetahuan verbal dan teka-teki) 2. skala non verbal atau Fluid yang mencakup soal-soal matriks. KBIT-2 dilaksanakan untuk peserta berusia 4-90 tahun dan dalam waktu kurang lebih 20 menit.

Tes Kelompok

  • Perbedaan khusus Tes Kelompok dan Tes Individu dalam rancangan tes yaitu:

- Dalam hal bentuk maupun susunan butir soal (item).
- Pertanyaan-pertanyaan terbuka (open-ended) yang mengundang tanggapan bebas dapat digunakan, dan digunakan  dalam tes-tes kelompok awal,  dewasa ini tes khusus menggunakan butir soal multi pilihan.
- Perubahan ini dituntut demi keseragamaan dan obyektivitas skoring.
- Kontrol atas kesulitan soal.
- Pemberian skor objektif dengan menggunakan mesin.


a.       Keuntungan testing kelompok
• Alat ini dirancang untuk testing massal.
• Diselenggarakan secara simultan bagi banyak mungkin orang yang benar-benar bisa disesuaikan dengan ruang yang tersedia dan jangkauan  suara mikrofon.
• Soal-soal yang dicetak dan jawabanjawaban sederhana yang dapat direkam pada sebuah brosur tes atau lembaran jawaban, atau pada sebuah komputer, hubungan orang perorang antara penguji dan peserta tes bisa diabaikan.
• Waktu testing yang tersedia dapat digunakan lebih efektif jika setiap peserta tes berkonsentrasi kepada soal-soal yang sesuai kemampuannya.

b.      b.    Kerugian testing kelompok
• Penguji memiliki peluang yang jauh lebih kecil untuk behubungan, bekerjasama, dan mempertahankan minat peserta tes.
• Kondisi peserta sakit, lelah, riasu, cemas yang bis mempengaruhi kinerja tes kurang didektesi dalm testing kelompok dibandingkan testing individual.
• Tes diselenggarakan karena keterbatasan-keterbatasan yang diberikan pada jawaban- jawaban peserta.


Macam –macam alat tes kelompok

a.       Multidimensional Aptitude Battery II (MAB-II)
MAB dirancang setara WAIS-R dan untuk menghasilkan skor-skor IQ dengan sifat-sifat psikometrik yang sama dengan yang terdapat pada WAIS-R. Untuk peserta tes usia 16-74 tahun. MAB-II menghasilkan 10 skor subtes, serta IQ verbal, kinerja, dan skala penuh.

b.      Tes Kemampuan Kognitif (CogAT – Cognitive Abilitiy Test)
CogAT merupakan salah satu tes kombinasi terbaik berbasis sekolah yang digunakan saat ini (Lohman & Hagen, 2001). Sembilan subtes CogAT mencakup Tes Kombinasi Verbal, Tes Kombinasi Kuantitatif, dan Tes Kombinasi Nonverbal.

c.       Culture Fair Intelligence Test (CFIT)
Merupakan pengukuran non verbal intelegensi yang berupaya memi-nimalkan bias budaya.

d.      Matriks Progresif Raven (RPM)
Merupakan tes nonverbal penalaran induktif yang di dasarkan pada stimuli bergambar. RPM bermanfaat sebagai pengujian tambahan untuk orang-orang yang memiliki kelemahan pendengaran , bahasa, dan fisik.

e.      EPPS (Edward Personality Preference Schedule)
Tes EPPS (Edward Personality Preference Schedule) merupakan tes kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki manusia. Edward menyiapkan beberapa butir soal sesuai dengan kebutuhan itu. Tes ini biasanya digunakan orang-orang yang akan memasuki dunia pekerjaan.

f.        PAPI (The Personality Preference Inventory)
Tes ini merupakan pemeriksaan yang khusus berkaitan dengan kerja , tes ini berusaha untuk menjelaskan serta menjawab pertanyaan terkait permasalahan kepribadian inheren. Gaya bekerja seseorang dan melihat kemampuan seseorang dalam mengatasi dinamika dalam kelompok, terutama karyawan dalam perusahaan.

Sumber:
Anne, Anastasi, Susaba Urbina (2007). Tes Psikologi. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT indeks
Gregory, Robert J. 2013. Tes Psikologi. Edidi Keenam Jilid 1. Jakarta: PT Erlangga